Entahlah, air itu jatuh tertumpah setetes demi setetes melewati sudut mata. Berlinang. Sesekali membalas sms itu sambil menyeka air mata yang tengah jatuh basahi pipi. Kini semuanya telah tertumpahkan, semua isi hati telah diungkapkan. Entah apa yang sedang ada di pikiran? Manjakah saya? Sebentar-sebentar, membuat pengaduan. Sedikit-sedikit mengeluh ke senior. Memang saya ini belum dewasa, ya saya akui kakak-kakak semua. Tapi coba kakak-kakak perhatikan kezoliman-kezoliman yang telah "ia" lakukan terhadap saya dan yang lainnya. Kesabaran tiada batas. Benarlah hal tersebut, tetapi sudah beberapa kali ini perlakuan yang sangat menjatuhkan itu tak pantas untuk dilakukan oleh seorang pemimpin. Bukankah begitu kakak-kakak semua? Idealnya adalah, pemimpin itu menjadi contoh nyata untuk bawahan-bawahannya. Memang, kita semua tidak sempurna. Tetapi tak ada salahnya kan kita berusaha untuk menjadi sempurna? Sempurna dengan sikap tawadhu, berwibawa dan bijaksana dalam bersikap, indah dalam bertutur kata. Apakah salah?
Tak terasa air mata itu tertumpahkan, rasanya ingin mundur saja. Kalau bukan karenaMU Ya Rabb, maka telah ku lepaskan tali amanah ini. Kuat kuat kuat! Yaps teman-teman akhwat kita harus kuat! Masih banyak yang harus diperjuangkan. Abaikan semua perlakuan yang bersikap mengganggu strategi kita. Abaikan.
Allah tidak memberikan ujian diluar kemampuan hambanya. Teman-teman akhwat, lihat janjiNYA, itu artinya kita mampu tuk lewati duri-duri kecil yang mengganggu strategi jalan kita. Singkirkan hal-hal yang bersifat mengganngu. Tetap fokus perbaikan diri dan perbaikan lingkungan. Lakukan semua karena cinta. Lakukan semua karena Allah. Tebar benih-benih kebaikan itu selama kita mampu, lakukan yang terbaik. Tetap semangat dan istiqamah ukhty sholihah. Uhibbukum fillaah....Aku mencintai kalian karena Allah, Insya Allah.