ini didapat dari twitternnya @JejakNabi (majelis jejak nabi). Hayuuu mangga atuh di follow agar lebih bermanfaat buat kita semua. ^_^
"Sang Nabi adalah cahaya teladan.Seluruh sisi hidupnya memancarkan kemuliaan.Mari susuri kisahnya,setapak demi setapak.Moga mengalir cinta,iman,amal & keberkahan"
Okay kita mulai re-write tweepsnya yuk. Mari menikmati setiap bait-bait kata yang tertulis. :)
1. Mekkah adalah negeri yang penuh sesak. Bayi-bayi tidak tahan dengan cuaca di negeri itu.
2. Penduduk Mekkah biasa menyerahkan bayi mereka yang baru lahir kepada perempuan lain, yang disebut dengan ibu susu.
3. Ibu susu ini selanjutnya akan mengasuh dan menyusui bayi itu selama beberapa bulan, merawatnya dalam lingkungan udara yang lebih bersih.
4. Aminah dan Abdul Muthalib pun segera mencari ibu susu untuk mengasuh bayi Muhammad jauh dari Mekkah.
5.Saat itu banyak ibu susu dtg ke Mekkah dari Lembah Badui.Lembah dg udara yg bersih&kering adalah tempat yg paling baik bagi kesehatan bayi
6. Perempuan-perempuan itu mencari bayi untuk mereka asuh. Setelah mendapatkan bayi, mereka kemudian kembali ke rumah mereka di gurun.
7. Namun, Abdul Muthalib tidak menemukan satu pun ibu susu. Kebanyakan mereka tidak mau mengambil Muhammad karena ia tidak punya ayah.
8. Padahal, kalau saja mereka melihatnya, mereka pasti ingin mengambilnya. Tidak mungkin mereka pergi tanpanya.
9. Ada seorang perempuan sangat muda yang datang dari Badui dengan keledainya. Ia mondar-mandir di jalanan Mekkah bersama suami dan untanya.
10. Bayinya yang sedang digendongnya menangis. Air susu perempuan itu tidak keluar sedikit pun karena ia lapar dan lelah.
11. Selama perjalanan ke Mekkah, mereka menghadapi banyak sekali masalah. Keledai mereka tidak mau berjalan.
12. Unta tua mereka tidak menghasilkan susu sedikit pun. Mereka sampai di Mekkah dengan susah payah.
13. Sekarang, di jalanan Mekkah perempuan itu mencari seorang bayi untuk diasuhnya.
14. Lalu ibu susu yang malang dan kakek si bayi yang belum menemukan ibu susu itu pun bertemu.
15. Sang kakek mendekati si ibu susu dan dengan cemas bertanya, “Dari mana asalmu?” Ibu susu itu menjawab, “Aku datang dari Badui.”
16.“Siapa namamu?”tanya sang kakek. “Halimah,”jawab perempuan malang itu.Sikap sopan&pembawaan halus perempuan itu membuat sang kakek senang
17. Abdul Mutahlib berkata, “Nama yang bagus. Namamu berarti cantik dan mempunyai sifat yang baik.” Halimah tersenyum.
18. Kakek itu benar-benar seorang laki-laki yang baik dan mulia! Kemudian laki-laki tua itu melanjutkan,.........
19. ”Aku punya cucu. Tidak seorang pun mau membawanya karena ia tidak punya ayah. Apakah kamu mau menjadi ibu susu baginya?”
20. Halimah terkejut. Ia tidak mau pulang dengan tangan hampa. Ia menemui suaminya dan kemudian menerima tawaran itu.
21. Sang kakek lalu mengajak ibu susu itu menemui sang bayi. Bayi Muhammad sedang tidur berselimutkan kain putih.
22. Begitu memasuki rumah,ibu susu itu mencium bau sangat harum. Ia menghirupnya. Hatinya menjadi hangat, penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
23. Saat ibu susu itu, Halimah, menatapnya dengan penuh kekaguman, bayi Muhammad juga tersenyum. Halimah lalu menggendong dan menyusuinya.
24. Luar biasa! Bagaimana mungkin? Air susunya lebih dari cukup untuk kedua bayi.
25.Padahal sebelumnya karena harus menghadapi berbagai kesulitan dlm perjalanan menuju Mekkah,Halimah tdk mengeluarkan air susu sama sekali.
26. Aminah kemudian mencium dan merasakan aroma bayinya. Ia senang karena akhirnya bisa mendapatkan ibu susu untuknya.
27. Sekarang bayi itu akan tumbuh dengan baik. Aminah lalu mempersiapkan bayi itu untuk menempuh perjalanan.
28. Ia memberikan hadiah kepada Halimah dan memercayakan bayi itu kepadanya. Ia tahu Allah Yang Mahakuasa akan melindungi bayinya.
29. Mereka kemudian menyerahkan bayi Muhammad dan mengiringinya dengan doa.
30. Bayi Muhammad yang rupawan kemudian meninggalkan Mekkah. Sang ibu susu dan suaminya menyelimuti bayi itu dan beranjak pulang.
31.Mereka bertanya2 akan seperti apakah perjalanan mereka nanti.Prjalanan itu panjang,keledai mereka lemah,&unta mereka tdk mngeluarkan susu
32. Dengan semua itu memenuhi pikiran, mereka pun berangkat. Tak lama kemudian mereka beristirahat.
33. Agar tetap sehat, bayi harus banyak minum susu. Untuk itu, Halimah juga harus makan dengan baik.
34. Namun, di sepanjang perjalanan itu, bagaimana mereka bisa mendapatkan susu dan makanan bergizi lainnya?
35. Halimah akan sangat senang kalau saja unta tua mereka menghasilkan susu.
Suami Halimah, Haris, mencoba memerah susu unta itu. Ia sudah cukup senang meskipun unta itu hanya memberikan sedikit susu. cc:
37. Namun, ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Air susu mengalir deras dari susu unta itu. Haris langsung memerahnya. cc:
38. Wadah di tangannya terisi penuh, bahkan mulai meluap. Ia berteriak memanggil istrinya dengan penuh sukacita.
39a. “Halimah! Halimah! Bayi yang kaubawa itu luar biasa! Lihat susu ini! Sulit dipercaya! Bayi itu membawa keberuntungan kepada kita.
39b. Ia pasti bayi yang diberkahi!”
40. Halimah memandangi bayi Muhammad dg penuh harapan & berkata, “Aku juga berharap begitu.” Mereka lalu minum susu unta itu sampai kenyang.
41. Mereka letakkan kembali bayi Muhammad & bayi mereka di punggung keledai, dan dg penuh kegembiraan & harapan melanjutkan lagi perjalanan.
42. Begitu sampai di jalan, mereka melihat hal aneh lain.
43.Keledai mereka yg saat menuju Mekkah brjalan dg susah payah sekarang trlihat seolah mnjadi. keledai yg lain,tampak kuat&brgerak dg cepat.
44. Keledai itu berusaha secepat mungkin membawa tamu di punggungnya ke tempat ujuan. Sungguh luar biasa! Dalam sekejap, banyak hal berubah.
45. Tiba-tiba Halimah mengeluarkan banyak susu, unta tua itu juga mulai menghasilkan susu, dan keledai yang lemah itu pun menjadi kuat.
46. Apa arti semua itu?Tentu saja,semua itu karena bayi Muhammad,yang kelak akan menjadi seorang Nabi,meskipun saat itu belum ada yang tahu.
47. Halimah dan suaminya akhirnya sampai di rumah mereka tanpa halangan. Dan sekarang bayi Muhammad ada di Badui. END
semoga tweepsnya bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.. :)