Segala puji atas-NYA, hari ini setiba-tiba ada yang datang ke rumah beberapa menit sebelum adzan ashar berkumadang..
"Rul, rul.. tuh ada yang datang", Bapak memanggil dari lantai bawah.
"Hah, siapa, Pak?"
"Gak tahu tuh, pakai motor warna biru."
"Cewek apa cowok?"
"Cewek."
"Berdua ya, Pak?"
"Iya berdua."
"Wah Novi sama Widya kali ya," (dalam hati)
"Iya Pak suruh tunggu di ruang tamu aja dulu."
Pas aku turun ke lantai bawah, benar saja. Wahhhhhh Novi sama Widya! Sudah lama tidak bertemu dengan mereka, rindu rasanya. :D Alhamdulillah Allah izinkan kami tuk bertemu kembali hari ini. :)
Mereka berdua membawakan sesuatu lho, roti dan buah. Hehe. Mentang-mentang si shohibul baitnya sedang kurang sehat, eh mereka bawakan buah tangan itu. jazaakumullaahu khoir ukhti-ukhti cantik nan shalihah. Penuh harap Allah kan balas kebaikan kalian dengan yang lebih baik, aamiin. :)
Kami bertiga mulai "ngerumpi", istilah dalam bahasa Indonesianya sih berbicara, yap berbicara mengenai dunia kampus, mengenai jadwal sidang, yudisium, wisuda, sampai-sampai aku dan Novi dibuat bingung karena kami disuruh menghitung IPKnya Widya. Halah Widyaaaaa, besok-besok belajar menghitung IPK sendiri yah. hehe -____-
Alhamdulillaah rasanya senang sekali hari ini, rindu dengan suasana ceria hari ini, di kamarku, bahas segala macam yang bisa dibahas. Dari mulai kehidupan kampus, kerja, nikah, sampai membahas tentang anak! Sampai-sampai hal KPR pun dibahas juga! haha beginilah kami. Banyak pengetahuan yang kami dapatkan dari diskusi-diskusi semacam yang terjadi hari ini. Ternyata kita semua sudah bisa berpikiran jauh ke depan yah. Kedewasaan sudah mulai muncul seiring dengan bertambahnya usia. Tapi teteuppp usiaku lebih muda dibanding dengan mereka. (Gak mau kalah) :D
Sahabat, jadilah setitik embun yang menyegarkan dikala udara pagi mulai berhembus dengan lembut..
Uhibbukum fillah, ukhtiku.. :)
Semoga tali ukhuwah ini semakin lama semakin kuat mengerat..!! ^_^
Jaga Kesehatan Menjelang Sidang
Diposting oleh
Anonymous
on Rabu, 25 Juli 2012
/
Subhanallaah rasanya galau banget ketika selesai tilawah dan berkaca dicermin, "lho kok ini bintik-bintik merah gini nih muka?" (dalam hati). Ngecek tangan, "wah bintik-bintik merah juga." Ini campak atau DBD atau apa nih ya? Ya Allah, sebentar lagi sidang..... Semoga ini cuma sakit biasa... Tapi belum tenang sebelum check-up ke Dokter :( Karena beberapa hari lalu panas suhu badan sempat turun-naik, akhirnya gak lama sakit radang, eh 2 hari setelahnya malah bintik-bintik merah begini nih.. Allahumma 'aafini fii badani.. Ya Allah, semoga pas sidang nanti, sakitnya sudah sembuh.. Aamiin T_T
Ayo yang teman-teman yang lain yang sedang menunggu detik-detik sidang, silahkan lebih dijaga kesehatannya ya. Jangan seperti aku ini, memang benar deh adanya, badan itu punya hak untuk istirahat. Karena akhir-akhir ini agak zolim memperlakukan badan. T_T
Semoga cepat sembuh nurul, sidang sudah di depan mata!!
Ayo yang teman-teman yang lain yang sedang menunggu detik-detik sidang, silahkan lebih dijaga kesehatannya ya. Jangan seperti aku ini, memang benar deh adanya, badan itu punya hak untuk istirahat. Karena akhir-akhir ini agak zolim memperlakukan badan. T_T
Semoga cepat sembuh nurul, sidang sudah di depan mata!!
It's Getting Closer!!!
Diposting oleh
Anonymous
on Selasa, 24 Juli 2012
/
kata Ketua Jurusan, Pak Supri "Yang penting kuncinya jangan nervous". Belum masuk ruang sidang aja kayaknya sudah terasa ingin pingsan, apalagi pas sidangnya ya. hehe.
Subhanallaah...it's getting closer ya Allah.. Allahumma yassiru wa laa tu'assir..
Yaa Allah mudahkanlah dan jangan Kau persulit.. aamiin.. Ayoo semangat, hanya tinggal satu langkah lagi Nurul!
Amalan Berbuka Puasa
Diposting oleh
Anonymous
on Kamis, 19 Juli 2012
/
Bismillah...
Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal lainnya. Hal yang utama yang sering dilupakan adalah do'a. Secara lebih lengkapnya, mari kita lihat tulisan berikut seputar sunnah-sunnah ketika berbuka puasa:
Pertama: Menyegerakan berbuka puasa.
Yang dimaksud menyegerakan berbuka puasa, bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya. Namun yang dimaksud adalah ketika matahari telah tenggelam atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan Maghrib, maka segeralah berbuka. Dan tidak perlu sampai selesai adzan atau selesai shalat Maghrib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
Dalam hadits yang lain disebutkan,
لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih). Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa. Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka. (Lihat Shifat Shoum Nabi, 63)
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih)
Kedua: Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik di atas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai berbuka dengan rothb (kurma basah) karena rothb amat enak dinikmati. Namun kita jarang menemukan rothb di negeri kita karena kurma yang sudah sampai ke negeri kita kebanyakan adalah kurma kering (tamr). Jika tidak ada rothb, barulah kita mencari tamr (kurma kering). Jika tidak ada kedua kurma tersebut, maka bisa beralih ke makanan yang manis-manis sebagai pengganti. Kata ulama Syafi'iyah, ketika puasa penglihatan kita biasa berkurang, kurma itulah sebagai pemulihnya dan makanan manis itu semakna dengannya (Kifayatul Akhyar, 289). Jika tidak ada lagi, maka berbukalah dengan seteguk air. Inilah yang diisyaratkan dalam hadits Anas di atas.
Ketiga: Sebelum makan berbuka, ucapkanlah 'bismillah' agar tambah barokah.
Inilah yang dituntunkan dalam Islam agar makan kita menjadi barokah, artinya menuai kebaikan yang banyak.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)
Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (HR. Abu Daud no. 3764, hasan). Hadits ini menunjukkan bahwa agar makan penuh keberkahan, maka ucapkanlah bismilah serta keberkahan bisa bertambah dengan makan berjama'ah (bersama-sama).
Keempat: Berdo'a ketika berbuka "Dzahabazh zhoma-u ..."
Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ».
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan: 'Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah' (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)'." (HR. Abu Daud no. 2357, hasan). Do'a ini bukan berarti dibaca sebelum berbuka dan bukan berarti puasa itu baru batal ketika membaca do'a di atas. Ketika ingin makan, tetap membaca 'bismillah' sebagaimana dituntunkan dalam penjelasan sebelumnya. Ketika berbuka, mulailah dengan membaca 'bismillah', lalu santaplah beberapa kurma, kemudian ucapkan do'a di atas 'dzahabazh zhoma-u ...'. Karena do'a di atas sebagaimana makna tekstual dari "إِذَا أَفْطَرَ ", berarti ketika setelah berbuka.
Kelima: Berdo'a secara umum ketika berbuka.
Ketika berbuka adalah waktu mustajabnya do'a. Jadi janganlah seorang muslim melewatkannya. Manfaatkan moment tersebut untuk berdo'a kepada Allah untuk urusan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih). Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194).
Keenam: Memberi makan berbuka.
Jika kita diberi kelebihan rizki oleh Allah, manfaatkan waktu Ramadhan untuk banyak-banyak berderma, di antaranya adalah dengan memberi makan berbuka karena pahalanya yang amat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, hasan shahih)
Ketujuh: Mendoakan orang yang beri makan berbuka.
Ketika ada yang memberi kebaikan kepada kita, maka balaslah semisal ketika diberi makan berbuka. Jika kita tidak mampu membalas kebaikannya dengan memberi yang semisal, maka doakanlah ia. Dari 'Abdullah bin 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
"Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka do'akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya." (HR. Abu Daud no. 1672 dan Ibnu Hibban 8/199, shahih)
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]" (HR. Muslim no. 2055)
Kedelapan: Ketika berbuka puasa di rumah orang lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, beliau mengucapkan,
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“Afthoro ‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat ‘alaikumul malaa-ikah [Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendo’akan agar kalian mendapat rahmat].” (HR. Abu Daud no. 3854 dan Ibnu Majah no. 1747 dan Ahmad 3/118, shahih)
Kesembilan: Ketika menikmati susu saat berbuka.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ. وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
"Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa ath'imnaa khoiron minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu." (HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no. 3730, Ibnu Majah no. 3322, hasan)
Kesepuluh: Minum dengan tiga nafas dan membaca 'bismillah'. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كان يشرب في ثلاثة أنفاس إذا أدنى الإناء إلى فيه سمى الله تعالى وإذا أخره حمد الله تعالى يفعل ذلك ثلاث مرات
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta’ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta’ala. Beliau lakukan seperti ini tiga kali.” (Shahih, As Silsilah Ash Shohihah no. 1277)
Kesebelas: Berdoa sesudah makan.
Di antara do’a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458, hasan)
Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51)
Demikian beberapa amalan ketika berbuka puasa. Moga yang sederhana ini bisa kita amalkan. Dan moga bulan Ramadhan kita penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Wallahu waliyyut taufiq.
sumber : rumasyo
Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal lainnya. Hal yang utama yang sering dilupakan adalah do'a. Secara lebih lengkapnya, mari kita lihat tulisan berikut seputar sunnah-sunnah ketika berbuka puasa:
Pertama: Menyegerakan berbuka puasa.
Yang dimaksud menyegerakan berbuka puasa, bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya. Namun yang dimaksud adalah ketika matahari telah tenggelam atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan Maghrib, maka segeralah berbuka. Dan tidak perlu sampai selesai adzan atau selesai shalat Maghrib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
Dalam hadits yang lain disebutkan,
لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih). Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa. Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka. (Lihat Shifat Shoum Nabi, 63)
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih)
Kedua: Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik di atas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai berbuka dengan rothb (kurma basah) karena rothb amat enak dinikmati. Namun kita jarang menemukan rothb di negeri kita karena kurma yang sudah sampai ke negeri kita kebanyakan adalah kurma kering (tamr). Jika tidak ada rothb, barulah kita mencari tamr (kurma kering). Jika tidak ada kedua kurma tersebut, maka bisa beralih ke makanan yang manis-manis sebagai pengganti. Kata ulama Syafi'iyah, ketika puasa penglihatan kita biasa berkurang, kurma itulah sebagai pemulihnya dan makanan manis itu semakna dengannya (Kifayatul Akhyar, 289). Jika tidak ada lagi, maka berbukalah dengan seteguk air. Inilah yang diisyaratkan dalam hadits Anas di atas.
Ketiga: Sebelum makan berbuka, ucapkanlah 'bismillah' agar tambah barokah.
Inilah yang dituntunkan dalam Islam agar makan kita menjadi barokah, artinya menuai kebaikan yang banyak.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)
Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (HR. Abu Daud no. 3764, hasan). Hadits ini menunjukkan bahwa agar makan penuh keberkahan, maka ucapkanlah bismilah serta keberkahan bisa bertambah dengan makan berjama'ah (bersama-sama).
Keempat: Berdo'a ketika berbuka "Dzahabazh zhoma-u ..."
Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ».
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan: 'Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah' (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)'." (HR. Abu Daud no. 2357, hasan). Do'a ini bukan berarti dibaca sebelum berbuka dan bukan berarti puasa itu baru batal ketika membaca do'a di atas. Ketika ingin makan, tetap membaca 'bismillah' sebagaimana dituntunkan dalam penjelasan sebelumnya. Ketika berbuka, mulailah dengan membaca 'bismillah', lalu santaplah beberapa kurma, kemudian ucapkan do'a di atas 'dzahabazh zhoma-u ...'. Karena do'a di atas sebagaimana makna tekstual dari "إِذَا أَفْطَرَ ", berarti ketika setelah berbuka.
Kelima: Berdo'a secara umum ketika berbuka.
Ketika berbuka adalah waktu mustajabnya do'a. Jadi janganlah seorang muslim melewatkannya. Manfaatkan moment tersebut untuk berdo'a kepada Allah untuk urusan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih). Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194).
Keenam: Memberi makan berbuka.
Jika kita diberi kelebihan rizki oleh Allah, manfaatkan waktu Ramadhan untuk banyak-banyak berderma, di antaranya adalah dengan memberi makan berbuka karena pahalanya yang amat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, hasan shahih)
Ketujuh: Mendoakan orang yang beri makan berbuka.
Ketika ada yang memberi kebaikan kepada kita, maka balaslah semisal ketika diberi makan berbuka. Jika kita tidak mampu membalas kebaikannya dengan memberi yang semisal, maka doakanlah ia. Dari 'Abdullah bin 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
"Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka do'akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya." (HR. Abu Daud no. 1672 dan Ibnu Hibban 8/199, shahih)
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]" (HR. Muslim no. 2055)
Kedelapan: Ketika berbuka puasa di rumah orang lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, beliau mengucapkan,
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“Afthoro ‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat ‘alaikumul malaa-ikah [Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendo’akan agar kalian mendapat rahmat].” (HR. Abu Daud no. 3854 dan Ibnu Majah no. 1747 dan Ahmad 3/118, shahih)
Kesembilan: Ketika menikmati susu saat berbuka.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ. وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
"Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa ath'imnaa khoiron minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu." (HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no. 3730, Ibnu Majah no. 3322, hasan)
Kesepuluh: Minum dengan tiga nafas dan membaca 'bismillah'. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كان يشرب في ثلاثة أنفاس إذا أدنى الإناء إلى فيه سمى الله تعالى وإذا أخره حمد الله تعالى يفعل ذلك ثلاث مرات
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta’ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta’ala. Beliau lakukan seperti ini tiga kali.” (Shahih, As Silsilah Ash Shohihah no. 1277)
Kesebelas: Berdoa sesudah makan.
Di antara do’a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Tirmidzi no. 3458, hasan)
Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51)
Demikian beberapa amalan ketika berbuka puasa. Moga yang sederhana ini bisa kita amalkan. Dan moga bulan Ramadhan kita penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Wallahu waliyyut taufiq.
sumber : rumasyo
Kau Mulai Panggilku Bunda
Diposting oleh
Anonymous
on Rabu, 18 Juli 2012
/
Udara pagi terasa sejuk menyapa..
Embunpun tak malu menampakkan dirinya..
Begitupun mentari pagi terlihat tegar tuk tampakkan kilauan sinarnya...
Celoteh kalian hiasi hari..
Wajah polos penuh keluguan...
Bak pelangi indah hiasi senja..
Senyum canda kalian..
Terasa indah dipelupuk mata..
Hingga kalian saat itu mulai dapat memanggilku Bunda..
Teruntuk anak-anakku di sana, Davi si ganteng, Intan si ndut yang selalu nanya "Bunda2, aku haus boleh minum gak? Bunda2 aku laper, boleh makan gak?" (padahal pelajaran masih berlangsung), Sean si Ceria, Hanan si manis, Raihan si cerdas, Rigam si provokator >_<, Rimah si pendiam, Tifah si Putih, Adrian si bawel (teriak paling kencang kalau sedang disuruh menyanyikan yel-yel sekolah), dan lain-lain..^_^ (Belum menikah tapi sudah punya banyak anak, semoga segera bisa merasakan punya anak benerannya.. *ehh nikah aja belum udah mau punya anak beneran ajah. haha.. semoga yang terbaik sajalah..aamiin ^__^
Kenang-kenangan waktu pawai tarhib ramadhan tadi pagi, 18 Juli 2012
Bu Sri dan Pak Taufik sedang merapikan barisan, saya malah foto-foto haha |
Ini kelasku dan ini murid unyu-unyuku :) |
Gaya dulu :D |
Cut Khoirunnisa Atifah si Putih |
Kuatkan Ikatan!
Diposting oleh
Anonymous
on Sabtu, 14 Juli 2012
/
Sepertinya akhir-akhir ini agak dzolim dengan tubuh. Sebegitu banyaknya aktivitas, sampai-sampai kurang tidur beberapa hari terakhir, makan juga seingatnya aja. Pergi pagi, pulang malam. Ngedrop kondisi badan. Allahumma 'aafinii fii badanii. Banyak sms-sms yang terabaikan. Mungkin sudah mulai bosan dengan inbox yang sebegitu banyaknya. Tiba-tiba saja inbox sudah menunjukkan indikasi "full message". Sering sekali teman dan adik-adik di kampus mengingatkan, "makanya kakak hapus sms-sms yang gak penting", atau, "dibackup aja data sms nya ke komputer", atau, "Pakai memory card aja", ahh kalian tidak tahu kalau aku sudah menghapus sms-sms yang gak penting? jadi di hp itu cuma ada sms-sms penting tapi tetap aja sms penting itu yang memenuhi inbox hp-ku. Kalian tidak tahu juga kalau ternyata hp-ku itu jadul (jaman dulu = ketinggalan jaman)? haha :D Kalau tidak rusakpun aku belum ingin mengganti hp jadul ini. :p Ya, maklum kantong mahasiswi kalian tahulah. Untuk jajanpun kami sulit. (halah bilangnya "jajan", serasa seperti anak SD). hihi
Pernah karena kebanyakan aktivitas (halah alasan saja kau Nurul) kena marah sama ustadzah di ma'had karena "sesuatu" (maaf "Sesuatu"nya di sensor) itu tidak sesuai dengan target yang telah disepakati, udah gitu alasannya karena sibuk pula (ihh parah banget nih Nurul), akhirnya beliau bilang, "masing-masing itu punya hak, tunaikan dong haknya, hak untuk istirahat, hak untuk belajar, hak untuk Al Qur'an, ya kan?" Jleb seketika ketika beliau berkata seperti itu. Bicaranya sih sambil senyum, tapi tetap aja maknanya "Sesuatu" banget. :(
Mudah-mudahan kedepannya lebih bisa membagi waktu secara proporsional.. Tunaikan hak yang paling utama dahulu.. :)
"Sedikit Yang Penting Berkah"
Ya begitulah kata-kata yang saya kutip, "sedikit yang penting berkah". Ini lagi membicarakan mengenai apa ya? Membicarakan mengenai "penghasilan". Biasanya, mahasiswa/i tingkat akhir sambil menunggu jadwal sidang, mereka menyempatkan diri untuk memulai mencari-cari pekerjaan untuk mengisi waktu kosongnya. Jadi, jika mereka sudah resmi meraih gelarnya, mereka bisa langsung memulai kerjanya tanpa menunggu-nunggu lagi. Karena menunggu adalah salah satu hal yang membosankan, right?
Mencari pekerjaanpun butuh pemikiran yang matang. Bukan langsung main "terima-terima" saja ketika mendapat tawaran pekerjaan tersebut. Apalagi jika lulusan Fakultas Ekonomi yang kebanyakan setelah lulus kuliah, mereka meng-apply ke beberapa bank ternama, ya namanya juga berhubungan dengan keuangan. Nah, tanpa pemikiran panjangpun jika mereka mendapat tawaran bekerja di bank konvensional, langsung "diterima" saja tawaran pekerjaan tersebut oleh mereka. Kalau saya sih mikir-mikir lagi. Teman-teman pasti tahu dong kalau bank konvensional itu "riba".
Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda “Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menyediakan diri mereka untuk disiksa oleh Allah.” (HR Hakim) Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih isnadnya.
Cukuplah kiranya jika kita membaca firman Allah
Ta’ala berikut ini:
”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al Baqarah: 276)
“Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu …” (QS. Al Baqarah: 278-279)
Dalam peraturan dan tuntunannya Islam menyuruh umatnya agar memerangi
kemaksiatan. Apabila tidak sanggup, minimal ia harus menahan diri agar
perkataan maupun perbuatannya tidak terlibat dalam kemaksiatan itu.
Karena itu Islam mengharamkan semua bentuk kerja sama atas dosa dan
permusuhan, dan menganggap setiap orang yang membantu kemaksiatan
bersekutu dalam dosanya bersama pelakunya, baik pertolongan itu dalam
bentuk moril ataupun materiil, perbuatan ataupun perkataan. Dalam sebuah
hadits tentang khamar beliau SAW bersabda:
”Allah melaknat khamar, peminumnya, penuangnya, pemerahnya, yang meminta diperahkan, pembawanya, dan yang dibawakannya.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Demikian juga terhadap praktek suap-menyuap:
”Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap, dan yang menjadi perantaranya.” (HR Ibnu Hibban dan Hakim)
Kemudian mengenai riba, Jabir bin Abdillah RA meriwayatkan:
”Rasulullah
melaknat pemakan riba, yang memberi makan dengan hasil riba, dan dua
orang yang menjadi saksinya.” Dan beliau bersabda: “Mereka itu sama.” (HR Muslim)
Ibnu Mas’ud meriwayatkan:
”Rasulullah SAW melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya.” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi). Tirmidzi menshahihkannya. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban dan Hakim, dan mereka menshahihkannya.
Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan:
”Orang yang makan riba, orang yang memberi makan dengan riba, dan dua orang saksinya – jika mereka mengetahui hal itu - maka mereka itu dilaknat lewat lisan Nabi Muhammad SAW hingga hari kiamat.” (HR. Nasa’i)
Hadits-hadits shahih yang sharih itulah yang menyiksa hati orang-orang
Islam yang bekerja di bank-bank atau syirkah (persekutuan) yang
aktivitasnya tidak lepas dari tulis-menulis dan bunga riba. Na'udzubillaah. Jadi teringat ketika seorang senior di tempat mengajar bilang, "ketika mahasiswa udah lulus, maka konsistensi itu gak penting lagi. lihat aja, banyak temen-temen gw yang dulu ngompor-ngomporin sistem syari'ah waktu kuliah, eh pas lulus malah tau-tau kerja di bank konvensional. Mending rul mahasiswa biasa, lah ini anak rohis. Tuh kan kebukti, konsistensi tuh gak penting."
Ckckck memang benar sih. Lho, bukan benar yang bagian "konsistensi tuh gak penting" lho ya. Tapi benar di bagian, "dulu ngompor-ngomporin sistem syari'ah waktu kuliah, eh pas lulus tau-tau kerja di bank konvensional. Mending rul mahasiswa biasa, lah ini anak rohis." Konsistensi itu tetap penting lah, bagi orang-orang yang ingin menjaga prinsipnya. Sedih aja gitu jika salah satu orang yang kita kenal itu mengerti kalau bekerja di bank konvensional itu "diragukan" (menurut saya), mereka juga sudah mengerti tentang riba, tapi mereka tetap bilang, "ya abis gimana lagi, orang udah diterima di sana, kita juga butuh, kan sayang kalau dilepas, hehe." Ohhh dunia.....Semua digadaikan dengan uang... Duniaaaa... Kau sebegitu menggoda jutaan ummat di seluruh dunia.. -___-
Jadi teringat lagi wawancara di SDIT tempat saya meng-apply untuk mengajar di sana, suami dari pemilik sekolah tersebut bilang, "Gajinya di sini "segini" (ups maaf disensor), emang kecil sih, kan kita niatnya mencari keberkahan. Kecil tapi berkah, daripada banyak tapi gak berkah, iya gak? Tapi kita tetap berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru di sini. Insya Allah, ini menjadi amal jariyah kita jika kita niatkan untuk kebaikan, sama aja ketika kita melakukan dosa lalu ada orang yang mengikutinya itu kan juga termasuk dosa jariyah, jadi ada amal jariyah, begitupun dosa, ada dosa jariyah.". Tapi untuk seukuran SDIT yang baru berdiri itu, hak mengajar segitu sudah termasuk besar lho. It's my opinion. Tapi, besar kecilnya semoga tetap berkah. ^_^ Oke kita ambil pelajaran dari situ lagi. Ehm ternyata banyak hikmah dari semua kejadian setiap harinya yang sudah kita lalui ya. Tinggal kita saja yang harus pintar menjadikan hikmah tersebut sebagai pelajaran untuk diri kita maupun orang lain yang ada di sekitar kita. ^_^
"ia"
Diposting oleh
Anonymous
on Kamis, 12 Juli 2012
/
Ia terlihat dewasa..
Ia terlihat sholiha..
Ia terlihat anggun nan manis..
Senyumnya bak pelangi yang muncul ketika senja mulai menyapa..
Ia terlihat mempesona..
Ia terlihat cantik nan teduh tuk dipandang..
Ia berwibawa..
Ia cantik akhlaq pun juga hatinya..
Ia cocok tuk pilihan terbaik..
Maka pilihlah ia.. :)
*ini lagi gak jelas, terobsesi pengen nulis tapi gak punya ide. Jadi ini ceritanya terpaksa buat nulis, hee. Yang penting nulis lah ya, daripada tidak sama sekali. ^_^*
12.30 am
*kamar*
Ia terlihat sholiha..
Ia terlihat anggun nan manis..
Senyumnya bak pelangi yang muncul ketika senja mulai menyapa..
Ia terlihat mempesona..
Ia terlihat cantik nan teduh tuk dipandang..
Ia berwibawa..
Ia cantik akhlaq pun juga hatinya..
Ia cocok tuk pilihan terbaik..
Maka pilihlah ia.. :)
*ini lagi gak jelas, terobsesi pengen nulis tapi gak punya ide. Jadi ini ceritanya terpaksa buat nulis, hee. Yang penting nulis lah ya, daripada tidak sama sekali. ^_^*
12.30 am
*kamar*
edisi #keluarga
Diposting oleh
Anonymous
/
Alhamdulillaahirobbil'alamiin hari ini telah selesai semua deadline.. #TugasAkhir.. :)
Biar tetap eksis di blog, akhirnya memutuskan untuk "nengokin" blog dulu sebelum tidur.. Pas buka sosial media, ternyata ada status ustadz felix dari FanPage nya. Kali ini membicarakan mengenai #keluarga. :)
1. kunci keluarga adalah kemampuan berbicara satu samalain | bukan pada harta kepunyaan apalagi jabatan
2. karena pengertian itu bukan dengan kerasnya suara | dan memahami itu bukan dengan tingginya nada
3. lelaki dan wanita memang beda dunia dan beda cara | lelaki cenderung pada akal sedang wanita unggulkan rasa
4. maka harusnya lelaki harusnya mengalah karena dia berakal | bagaimanapun juga Allah telah melebihkannya sebagai pemimpin
5. wanita itu mendengar dengan telinga, melihat pun dengan telinga, memahami juga dengan telinga | maka gunakan lisan berselera
6. karena perkataan yang bernas adalah raja bagi hati wanita | ia berkuasa dan dapat memerintah apapun yang dia suka
7. bukankah Rasul ingatkan bahwa wanita dibuat dari rusuk bengkok | kekasaran akan patahkannya, maka paling elok baginya berbuat baik
8. kekerasan takkan pernah dapatkan tempat bagi perbaikan tingkah | ajarkan kebenaran bukan dengan contohkan yang salah
9. sampaikah kepada kita cerita Aisyah, Shafiyyah dan Rasulullah | bagaimana Muhammad saw tunjukkan sikapi rumah tangga dengan indah?
10. saat makanan ditangan Nabi kiriman Shafiyyah, dipecahkan Aisyah? | dan saat itu Rasulullah sedang bertamu sahabat2nya dirumah?
11. cemburu telah membuat Aisyah merajuk, makanan tercecer di lantainya | dihadapan sahabat, Rasulullah memungut sisanya
12. para sahabat tegang, napas mereka memburu | Rasul dengan ringan berkata "Makanlah, sesungguhnya ibu kalian sedang cemburu"
13. subhanallah, tiada caci-maki, tiada cela-hina | begitulah Rasul contohkan bagaimana suami yang akhlaknya terbina
14. suami yang baik tiada pernah menghina bila dia tak suka | namun akan memuji bila ia ridha
15. suami yang baik tiada pernah mencela bila ia tak senang | namun bila memulikan ia akan berterus terang
16. bia ia tak sukai pada anita satu kelemahan | ia akan mencari kelebihan lain yang bisa ia banggakan
17. sebagaimana Rasulullah pintar menyenangkan wanita | begitulah seharusnya setiap lelaki berusaha
18. Rasul selalu punya nama sayang bagi istrinya | dan hal-hal yang dapat memunculkan rasa bangga pada pasangannya
19. Rasulullah berkeluh kesah pada Khadijah saat dapat hambatan | bukan tanda kelemahan namun tanda percaya pada pasangan
20. maka terbukalah dengan pasangan, apa yang engkau punya adalah kepunyaannya | apa yang engkau lemah adalah kelemahannya
21. bahkan Allah bolehkan dirinya melihat apa yang bahkan ibumu tak boleh tahu | engkau pakaiannya, dia pakaianmu
22. jangan ada rahasia dalam keluarga, tidak ada malu dalam keluarga | karena adanya rahasia adalah pintunya curiga
23. perlu pula waktu khusus untuk saling bicara | karena banyak keluarga bertahan tanpa uang dan hancur karena curiga
24. suami sejati adalah pemimpin, dan pemimpin itu bertanggung jawab | bila sang istri masih belum baik, mungkin suami yang harus jawab
2. karena pengertian itu bukan dengan kerasnya suara | dan memahami itu bukan dengan tingginya nada
3. lelaki dan wanita memang beda dunia dan beda cara | lelaki cenderung pada akal sedang wanita unggulkan rasa
4. maka harusnya lelaki harusnya mengalah karena dia berakal | bagaimanapun juga Allah telah melebihkannya sebagai pemimpin
5. wanita itu mendengar dengan telinga, melihat pun dengan telinga, memahami juga dengan telinga | maka gunakan lisan berselera
6. karena perkataan yang bernas adalah raja bagi hati wanita | ia berkuasa dan dapat memerintah apapun yang dia suka
7. bukankah Rasul ingatkan bahwa wanita dibuat dari rusuk bengkok | kekasaran akan patahkannya, maka paling elok baginya berbuat baik
8. kekerasan takkan pernah dapatkan tempat bagi perbaikan tingkah | ajarkan kebenaran bukan dengan contohkan yang salah
9. sampaikah kepada kita cerita Aisyah, Shafiyyah dan Rasulullah | bagaimana Muhammad saw tunjukkan sikapi rumah tangga dengan indah?
10. saat makanan ditangan Nabi kiriman Shafiyyah, dipecahkan Aisyah? | dan saat itu Rasulullah sedang bertamu sahabat2nya dirumah?
11. cemburu telah membuat Aisyah merajuk, makanan tercecer di lantainya | dihadapan sahabat, Rasulullah memungut sisanya
12. para sahabat tegang, napas mereka memburu | Rasul dengan ringan berkata "Makanlah, sesungguhnya ibu kalian sedang cemburu"
13. subhanallah, tiada caci-maki, tiada cela-hina | begitulah Rasul contohkan bagaimana suami yang akhlaknya terbina
14. suami yang baik tiada pernah menghina bila dia tak suka | namun akan memuji bila ia ridha
15. suami yang baik tiada pernah mencela bila ia tak senang | namun bila memulikan ia akan berterus terang
16. bia ia tak sukai pada anita satu kelemahan | ia akan mencari kelebihan lain yang bisa ia banggakan
17. sebagaimana Rasulullah pintar menyenangkan wanita | begitulah seharusnya setiap lelaki berusaha
18. Rasul selalu punya nama sayang bagi istrinya | dan hal-hal yang dapat memunculkan rasa bangga pada pasangannya
19. Rasulullah berkeluh kesah pada Khadijah saat dapat hambatan | bukan tanda kelemahan namun tanda percaya pada pasangan
20. maka terbukalah dengan pasangan, apa yang engkau punya adalah kepunyaannya | apa yang engkau lemah adalah kelemahannya
21. bahkan Allah bolehkan dirinya melihat apa yang bahkan ibumu tak boleh tahu | engkau pakaiannya, dia pakaianmu
22. jangan ada rahasia dalam keluarga, tidak ada malu dalam keluarga | karena adanya rahasia adalah pintunya curiga
23. perlu pula waktu khusus untuk saling bicara | karena banyak keluarga bertahan tanpa uang dan hancur karena curiga
24. suami sejati adalah pemimpin, dan pemimpin itu bertanggung jawab | bila sang istri masih belum baik, mungkin suami yang harus jawab
sumber : ust felix
Life's Challenge
Diposting oleh
Anonymous
on Selasa, 10 Juli 2012
/
When we least expect it..
Life sets us a challenge to test our courage and willingness to change..
At such a moment, there's no point in pretending that nothing has happened..or in saying that we're not ready..
The challenge will not wait..
Life doesn't look back..
A week is more than enough time for us..
To decide whether or not to accept our destiny..
Paulo Coelho
istikharahlah, Nurul!
Diposting oleh
Anonymous
/
"Ayo-ayo di sini aja kita ngobrolnya."
"Iya bu."
"Jangan disini mi, di situ aja yang bersihan dikit", suaminya menimpali.
"Udah di sini aja, lagian abis makan gak mau dirapiin sih."
"Iya gak apa-apa di sini aja bu"
"Nama kamu siapa dek?"
"Nurul, Bu"
"Kamu kelahiran tahun berapa?" (Suaminya bertanya)
"tahun 92, Pak."
"Wah masih kecil ya."
Tuh kan dibilang "kecil" lagi. :( 20 tahun itu kan usia yang sudah cukup tua (eh bukan tua deh, tapi dewasa) *maksa*, bukan anak kecil lagi.
Itu sedikit perbincangan saat wawancara dengan pemilik SDIT Fatahillah. Dan masih banyak lagi perbincangan dengan beliau. Beliau adalah bu Lita, kepala sekolah SDIT Fatahillah yang terletak tak jauh dari rumahku dan beliau juga tengah ditemani oleh suaminya saat wawancara tadi siang. Lho? Kenapa aku bisa nyasar kesana coba? Tadi itu sekilas kisah wawancara antara aku dengan beliau. Lah kok di wawancara? Emang bikin kesalahan atau gimana? Ya gak lah, kan aku anak baik-baik, tidak sombong, rajin menabung, dan rajin mengaji. :p Wawancara tadi itu dalam rangka untuk mengajar di SDIT tersebut. Muter-muter mencari SDITnya, nyasar ke sana-ke mari, nanya-nanya sama bocah, sama ibu-ibu di pinggir jalan, sama abang-abang batagor, sama abang-abang tukang bakso, sama bapak-bapak yang jualan di warung, ibu-ibu penjual nasi padang, ibu-ibu penjaga warteg. Haha rasanya aku ini adalah anak ilang tadi siang. Alhamdulillaah setelah perjuangan panjang mencari alamat palsu itu (halah jadi bawa-bawa Ayu think-think inih), ketemu juga deh sekolahnya. :)
Itu sedikit perbincangan saat wawancara dengan pemilik SDIT Fatahillah. Dan masih banyak lagi perbincangan dengan beliau. Beliau adalah bu Lita, kepala sekolah SDIT Fatahillah yang terletak tak jauh dari rumahku dan beliau juga tengah ditemani oleh suaminya saat wawancara tadi siang. Lho? Kenapa aku bisa nyasar kesana coba? Tadi itu sekilas kisah wawancara antara aku dengan beliau. Lah kok di wawancara? Emang bikin kesalahan atau gimana? Ya gak lah, kan aku anak baik-baik, tidak sombong, rajin menabung, dan rajin mengaji. :p Wawancara tadi itu dalam rangka untuk mengajar di SDIT tersebut. Muter-muter mencari SDITnya, nyasar ke sana-ke mari, nanya-nanya sama bocah, sama ibu-ibu di pinggir jalan, sama abang-abang batagor, sama abang-abang tukang bakso, sama bapak-bapak yang jualan di warung, ibu-ibu penjual nasi padang, ibu-ibu penjaga warteg. Haha rasanya aku ini adalah anak ilang tadi siang. Alhamdulillaah setelah perjuangan panjang mencari alamat palsu itu (halah jadi bawa-bawa Ayu think-think inih), ketemu juga deh sekolahnya. :)
Ternyata aku sudah fix langsung diterima di sana. Padahal dari segi jenjang pendidikan, aku belum masuk di persyaratannya lho. Minimal pendidikannya S1, sedangkan aku hanya D3, itupun belum lulus. Tetapi, bu Lita sangat baikkkk sekali dengan mengizinkan aku untuk bisa mengajar di sana walaupun belum qualified dari segi pendidikannya. Taapiiiiiiiii masih galau nih, soalnya mama belum memberikan izin mengajar di sana. Mama bilang, "udah ngajar privat aja juga udah cukup". Padahal kan kebetulan jaraknya dekat sekali dengan rumah. Tinggal kepeleset, langsung sampai di TEKAPEH. Galau juga karena belum sidang, sedangkan tadi diberitahukan oleh bu Lita bahwa hari senin, 1 Juli 2012 sudah langsung terjun ngajar di sana. Sayaaaaaa belummmmm siaappppp kalau untuk itu. Walaupun bu Lita memberikan kemudahan dalam segi waktu jika aku ingin izin bimbingan, sidang, yudisium, ataupun wisuda. Belum siap deh bu Lita sayanya. T_T
Ini cobaan atau ujian ya? Halah Nurul, ujian sama cobaan itu maknanya sama kaliiiiii. -___-
Padahal ini kebetulan banget tawarannya datang di saat yang tepat, tapi belum tepat banget sih. Masih banyak yang harus dipertimbangkan lagi. Oke dikasih waktu hanya sampai hari kamis besok untuk memberikan jawaban "IYA" atau "TIDAK" ke Bu Lita. Masih ada beberapa hari, beristikharahlah Nurul. :)
Semoga "IYA" nya atau "TIDAK"nya adalah keputusan yang terbaik bagi semuanya. :)
10 Juli 2012
*kamar*
lihat, dengar, rasakan..itu ukhuwah!
Diposting oleh
Anonymous
on Minggu, 08 Juli 2012
/
Jazakillah khair untuk berada disampingmu,melalui setiap tawa dan air mata ..
Jazakillah khair untuk semua waktumu mendengarkan ku. Kau guru terbaik yg pernahku dapatkan ..
Jazakillah khair untuk semua kebaikanmu. Aku tidak akan melupakannya ,kau adalah satu orang paling baik yg pernah ku temui ..
Apa yang sobat pembaca rasakan ketika ada seseorang menulis kata-kata tersebut yang ditujukkan untuk kalian?
Speechless kah? Sedih kah? Gembira kah? Ingin meneteskan air matakah? Atau bahkan tak merasakan apa-apa karena kita sudah mati rasa?
Jika aku harus menjawab pertanyaan itu, maka aku akan menjawabnya "semua rasa ada di situ, di hati". Dengan terseok-seok, tertatih-tatih membangun tali-tali simpul ukhuwah itu. Alhamdulillaah walaupun kami jarang sekali bertatap muka langsung, tapi yakinlah ukhuwah itu akan tetap terikat kuat di sini, di hati-hati kita. Karena Allah lah yang tengah mengikat kuat-kuat tali itu, agar kita bisa merasakan segala sesuatunya bersama-sama. Itu yang disebut ukhuwah? Yaa, menurutku ukhuwah kurang lebih seperti itu. Lagi-lagi, semua terangkum indah dalam bingkai kerinduan. Dek, kakak rindu kebersamaan kita dahulu di markas itu. Semoga kita dapat dipertemukan kembali.Waiyyaki dek untuk kata-kata diatas, atas puisi-puisi indahmu yang selalu tak lupa kau kirimkan lewat sms-sms itu ke handphone jadulku.. "Ternyata kamu jago nulis lho dek, puisi-puisimu itu kerennnnnnnn! :)"
Teruntuk adikku yang baru ku kenal di dunia kampus itu.. ^_^
ahad, 08 Juli 2012
*kamar
Lelahnya Terbayarkan, Mungkin?
Diposting oleh
Anonymous
/
1 Juli 2012....
Subhanallaah hari ini rasanya lelah. Tidak selelah hari-hari biasanya. Entah karena aktivitas yang begitu padat, atau bahkan..ahh sudahlah tidak perlu mencari alasan-alasan yang lain. Kalau kata teman ngajar, "umur gak bisa boong." Sebegitu tuakah diriku karena renta sehingga cepat merasa lelah? (langsung ambil kaca). Ahh sepertinya tidak, aku masih cukup muda kok. Usia baru 20 tahun, termasuk muda kan? atau masih bisa dibilang anak-anak? (pengen banget sih dibilang masih anak-anak -_-). Ahh anak itu memang selalu begitu. Selalu iri dengan umurku yang tergolong muda ini. :p
Ahad pagi ini di awali dengan rapat bersama pengurus-pengurus alumni Rohis SMK ku. Singkat cerita, kepengurusan dalam wadah alumni ini baru terbentuk lho beberapa bulan lalu. Alhamdulillaah kami bisa lebih memperkuat tali simpul ukhuwah kita lewat wadah ini. Allah selalu mudahkan jalannya. Seperti biasanya pula, syuro atau bahasa kerennya rapat, yang seharusnya dimulai jam 09.00, tetapi malah mulai jam 10.00 dikarenakan banyak anak-anak yang datang telat. Ini tidak perlu dicontoh lho ya. Dan kondisi jalan pada saat tadi pagi itu sangat ramaaaiiiiiii sekali. Kita memutuskan untuk rapat di Bumi Perkemahan Ragunan. Tahu dong ya kalau sedang liburan sekolah, apalagi hari Ahad, maka Ragunan itu sangat macet, padat merayap, karena banyak yang ingin berwisata ke Kebun Binatang Ragunan. Oleh karena itu, lebih baik jika teman-teman ingin berkunjung ke sana pada saat liburan sekolah khususnya di hari sabtu atau ahad, urungkan niatnya deh. Karena teman-teman akan meningkatkan potensi kemacetan di sepanjang jalan Ragunan. Kalau sudah seperti itu, kan aku juga yang kena dampaknya karena aku rumahnya di daerah Ragunan juga. Jadi susah pergi kemana-mana deh :p
dokumentasi selama rapat berlangsung
Pas pertengahan syuro, tiba-tiba kami kedatangan teman seperjuangan di rohis dulu yang baru saja pulang dari Turki beberapa hari yang lalu. Selamat datang di Jakarta yang panas. hehe. Yaa maklumlah, di sana kan lembab, bersalju juga, beda dengan kondisi cuaca di Jakarta. Jadi harus ada penyesuaian lagi buat mereka. :) Selama syuro kami ngobrol-ngobrol pengalaman mereka selama mereka tinggal di sana untuk menuntut ilmu. Kita juga di kasih oleh-oleh lho, coklat. Tambah mbul deh ini di kasih coklat. -___-
Ini dia nih oleh-oleh dari sang ketua Rohis seperjuangan dulu... Gantungan kunci (coklatnya gak sempat didokumentasiin, soalnya keburu abis dimakan sama anak-anak yang ikut syuro -___-)... Lumayan dapet oleh-oleh dari Turki.. Padahal saya ndak minta oleh-oleh lho dari dia, tapi malah dibawain oleh-oleh.. Alhamdulillaah.. hehe.. Jazaakallaah khoir Wahyu!! "Semoga ana bisa nyusul antum buat ke sana, Turki" aamiin :)
Turkiye - Istanbul |
Selesai syuro bersama teman-teman rohis sekitar pukul 12.30, aku memutuskan untuk sholat dzuhur di musholla Bumi Perkemahan bersama dengan semua peserta syuro dan bergegas berangkat untuk mengikuti kajian di daerah Kramat Jati karena diajak oleh kak Lilis. Katanya sih kajiannya tentang Ta'aruf (ups), hehe bukan-bukan. Bukan tentang itu, melainkan tentang bahasan umum aja sih. Ragunan-Kramat Jati lumayan kan jauhnya itu lho, siang-siang pula. Kajian dimulai jam 13.00, tapi kami (Kak Lilis, aku, dan Julia) datang jam 14.00. :D Alhamdulilillaah tidak terlalu telat. hihi. :)
Tidak sampai di agenda itu saja, tapi masih ada agenda selanjutnya, yakni ke walimatul 'urs nya kak Syirah. Senior di tempat bimbingan belajar yang lama. Tapi sekarang aku sudah tidak mengajar di tempat kak Syirah lagi karena jadwalnya berbentrokan dengan agenda pekanan.Tapi alhamdulillaah tergantikan dengan cabang bimbingan belajar yang baru yang pengurus dan pengajar-pengajarnya agak-agak gimana gitu ya. :D
Berangkat jam 15.30 dari Kramat Jati, untuk menempuh perjalanan ke daerah Rancho dekat TB Simatupang. Lumayan lah butuh waktu 30 sampai 45 menit untuk menuju ke sana.Pergi ke sana tidak sendirian dong, kalau sendirian bisa-bisa nanti aku di culik. :D Ke walimatul 'urs nya kak Syirah bareng-bareng dengan teman pengajar, Devi. Berasa paling bocah gitu pas sampai tempatnya kak Syirah. :D Setelah cipika-cipiki dengan sang pengantin, mengambil makanan yang sudah di siapkan, akhirnya kami berdua segera mencari tempat duduk untuk makan. Dan ternyata pas celingak-celinguk, "itu kayak kenal deh", (dalam hati). huaaaaaaaaaaaahhhhh kak Endang....!!! Kakak yang super duper cerewet itu ternyata hadir juga. Ahhhh dunia sempit sekaliiiiiii, ternyata ka Endang kenal dengan kak Syirah. -____- Kak Endang itu adalah senior di Rohis SMK dulu. Beliau adalah orang yang cukup aktif membantu kegiatan-kegiatan rohis walaupun sudah bisa dibilang "sesepuh". (piss ka Endang) :p Kami ngobrol tidak begitu lama, karena ternyata kak Endang harus pulang ke Karawang. T_T huhuhu.. Pertemuan kami berkahir di situ.. Entah kapan bisa bertemu beliau lagi.. :( Tapi cukup beryukur sih masih bisa dipertemukan walaupun waktu pertemuannya begitu cepat. Di sana pun juga sempat bertemu dengan teman di FAHIM. Pokoknya dunia terasa sempit banget. -__- Pulang-pulang merasakan lelah banget dengan aktivitas hari itu. Sering rasanya kalau sudah terlalu sibuk itu sampai2 lupa makan. Pas sampai rumah baru terasa sakit perut karena belum makan, baru deh makan. Baru ingat melalui sakitnya itu kalau aku ternyata belum makan. haha. Semoga cepat kurus dengan lupa makannya itu. :D
Alhamdulillaah hari itu di lewati dengan lelah yang amat sangat tapi banyak manfaat yang bisa didapat. Semoga kedepannya diberikan kekuatan lagi karena aktivitas makin padat merayap. (semoga dengan bertambahnya aktivitas, bisa membuat badan menjadi lebih kurus :D) aamiin *lho :p