RSS

Kehidupan Pasca Kampus

Beberapa hari lalu..
Ketika sedang mengajar, telepon masuk. Ternyata dari senior di kampus. Tak kuangkat karena waktunya mengajar maka saya akan fokus mengajar. 
Esoknya, malam hari, ketika sedang rapat bimbel CLC di rumah makan di sudut Pasar Minggu ba'da liqo, tetiba ring tone telepon berbunyi. Wah, senior kampus itu lagi. Mungkin ingin menanyakan progress mentoring fakultas saja. Beberapa waktu lalu beliau sempat menanyakan progress mentoring akhwat lewat sms tapi belum sempat saya balas, karena jadwal saya padat sehingga tak sempat membalas sms nya. (lebih tepatnya karena lupa sih, hehe :D ). Akhirnya tidak saya angkat teleponnya, dikarenakan baterai handphone sangat low. Keesokan paginya, beliau mengirim pesan lewat inbox di media sosial..

"Nurul, dari kemaren ditelpon ngga bisa kenapa ya?"

"ka hp an lowbat pas kk telp td mlm an g brani angkat karna lg d luar rmh gada stop kontak buat charge.
wkt yg prtama kk telp an jg lg ngajar -,- Kk kl mau telp blg2 dl ka lwt sms"

"Ok."

Tak lama kemudian, siangnya beliau mengirim pesan lagi ketika saya sedang rapat membicarakan tempat bimbel bersama pemilik ruko di daerah Depok.

"Afwan nurul ada yang mau ditanyakan terkait hal penting.."

"lg rapat kaaaa"

Selesai rapat sekitar ba'da zuhur, saya pergi menuju bimbel di daerah pejaten untuk mengajar. Setelah sampai di tempat bimbel, saya menyempatkan membalas sms senior saya yang beberapa hari lalu tidak saya balas. :D 

"kk mentoringnya dialihkan ke Alin anak FT. Alin masih tarbiyah. Mentoring peserta diklat masih digabung dengan alin. Kalau ka Septi belum tahu ka masih tarbiyah atau nggak :) kak afwan ya kadang lupa bales sms :(" 

"Alin angkatan berapa?"

"Seangkatan sama ana ka.. Angkatan 2009 Arsitektur :) "

"Nurul, ada yang mau ditanya neeh? Tapi afwan sebelumnya, ada yang minta tanyain ke Nurul, alumni ikhwan tepatnya, apakah Nurul sudah siap menikah? Afwan sebelumnya.."

JLEBBBBBB!!! Ternyata beliau mau nelpon cuma ingin bertanya mengenai hal itu pada intinya!!
Saya bingung, pengen pingsan (ini lebay), gak tahu badan lemes gak karuan di ruang kelas bimbel. Kenapa yang beginian datangnya bertubi-tubi. Allaahh. Tsabbit qolbi 'alaa diinik ya Rabb.. Hasbunallaah wa ni'mal wakiil :(

Langsunglah saya balas..

"Belum siap kak untuk saat2 ini, afwan ya ka :)"

"Okeh, jazaakillah khair balasannya, afwan ya.."

"(y) wa iyyaka kak"

Apakah ini yang dinamakan nasib mahasiswi yang sudah lulus kuliah? Biarkan saya diinkubasi dahulu, biarkan saya menyiapkan diri terlebih dahulu. Semuapun butuh persiapan, ibarat kau ingin mendaki suatu gunung dengan medan yang sangat terjal nan berliku tajam, kau harus menyiapkan segala perbekalan yang ada. Begitupun dengan menikah, semua butuh persiapan secara matang. Apalagi ini adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat agung yang kita lakukan untuk Allah, butuh ilmu untuk menjalaninya. Ya kan?

Ketika kakak saya bilang, "Udah kalau udah ada mah jangan ditunda-tunda.."

Ahh ini bukan masalah tunda-menunda. Tapi ini adalah mengenai kesiapan diri. Apa jadinya ketika sudah memutuskan untuk berkata siap, ternyata kita masih minim memperbekalkan diri kita dengan ilmu yang ada? Apa jadinya rumah tangga nantinya? Bagaimana nasib calon jundi-jundiyah kita ketika kita mendidiknya dengan ilmu yang seadanya saja? Apalagi untuk seorang akhwat, amanahnyapun tidak kecil. Pun untuk seorang ikhwan. Persiapkan sebaik-baiknya diri kita untuk calon istri ataupun calon suami kita kelak. Semoga Allah limpahkan berjuta rahmat dan kasih sayangNYA, serta menurunkan berjuta ilmu tuk kita semua.. aamiin.. Semangat dan selamat persiapkan diri temansss!! :)